love mood


Selasa, 19 Juni 2012

Pengalaman Selama Mengerjakan Tugas Besar


wuahaaaaaaaaaa....
tidak terasa berakhir sudah kelompok tekom.banyak hal yang aku dapat dari tugas kali ini. canda, tawa, suka ,duka. tapi bantyak hal yang aku dapat. mulai dari gimana sulitnya berakting didepan kamera. membuat poster sampai pada pengeditan film. saya juga sangat berterimakasih buat semua yang terlibat didalam kelompok 2 tekom. meskipun kadang kala bahkan sering berselisih paham karena tugas, atau bentrok dengan kelompok lain, namun itulah semuanya. tidak dapat diungkapkan dengan kaata kata
menurutku kelompok tekom sedikit berhasil, menjadi runner up film terbaik, itu suatu pencapaian yang luar biasa. dan sebenarnya kelompok kitalah yang menjadi juara pertama. huahahahaha.
 
terimakasih buat semua...
Pertama, buat Tuhan Yang Maha Esa
Semua Tim dosen
Orang Tua
Teman teman kelas A
Teman sekosan yang mau bukain gerbang dini hari, makasih yak..


Read More..

the future city

Read More..

makalah individu tekom


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI……………………………………………………………………….   i
BAB I……………………………………………………………………………….  1
1.1  Latar Belakang……………………………………………………………..  1
1.2  Tujuan………………………………………………………………………  1
1.3  Rumusan Masalah…………………………………………………………  1
BAB II………………………………………………………………………………  2
2.1  Definisi Interaksi…………………………………………………………  2
2.2 Sumber Interaksi Sosial…………………………………………………….  3
2.3 Syarat Interaksi Sosial………………………………………………………  3
2.4 Persepsi Sosial……………………………………………………………….  3
2.5  Kecerdasan Interpersonal ………………………………………………….  4
2.6 Daya Tarik Interpersonal…………………………………………………...  4
2.7 Sikap dan Prasangka………………………………………………………...  5
BAB III………………………………………………………………………………. 7
3.1 kesimpulan…………………………………………………………………..  7
3.2 Saran…………………………………………………………………………  7
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………..  8



BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Interaksi sosial merupakan salah satu pembahasan yang sangat menarik untuk dibahas, diteliti, dan sekaligus dikembangkan tiap-tiap teorinya. Mengapa? Karena pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat terlepas satu sama lain dan saling melengkapi. Karena manusia merupakan makhluk sosial karenanya manusia berinteraksi, melakukan hubungan timbal balik sehingga dapat saling melengkapi satu sama lainnya.
 Namun yang sangat disayangkan, masyarakat belum sepenuhnya tau apa itu interaksi sosial, bagaimana berinteraksi agar dapat menghasilkan masyarakat yang penuh damai dan nilai-nilai norma yang ada. Selain itu factor budaya dan lingkungan sangat mempengaruhi cara berinteraksi seseorang.

1.2 Tujuan
Tujuan disusunnya makalah ini adalah agar makalah ini bisa membuka wawasan pembaca  sebagai mahasiswa dalam berinteraksi dengan sesama teman, kakak kelas, dosen, bahkan masyarakat. Selain ini kita sebagai makhluk social harus pandai dalam berinteraksi karena pada dasarnya kita tidak dapat hidup tanpa orang lain.

1.3 Rumusan Masalah
            Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1.   Apa yang dimaksud dengan interaksi social?
2.   Apa saja jenis dari interaksi social?
3.   Apa syarat dan tahapan interaksi?
4.   Bangaimana persepsi social terhadap interaksi?
5.   Bangaimana daya tarik interpersonal?
6.   Apa yang dimaksud dengan sikap dan prasangka?









BAB II
ISI
2.1  Definisi Interaksi
Interaksi adalah suatu jenis tindakan atau aksi yang terjadi sewaktu dua atau lebih objek memengaruhi atau memiliki efek satu sama lain. Ide efek dua arah ini penting dalam konsep interaksi, sebagai lawan dari hubungan satu arah pada sebab akibat. Kombinasi dari interaksi-interaksi sederhana dapat menuntun pada suatu fenomena baru yang mengejutkan. Dalam berbagai bidang ilmu, interaksi memiliki makna yang berbeda.
Homans ( dalam Ali, 2004: 87) mendefinisikan interaksi sebagai suatu kejadian ketika suatu aktivitas yang dilakukan oleh seseorang terhadap individu lain diberi ganjaran atau hukuman dengan menggunakan suatu tindakan oleh individu lain yang menjadi pasangannya.
 Menurut Shawinteraksi sosial adalah suatu pertukaran antarpribadi yang masing- masing orang menunjukkan perilakunya satu sama lain dalam kehadiran mereka, dan masing- masing perilaku mempengaruhi satu sama lain. Hal senada juga dikemukan oleh Thibaut dan Kelley bahwa interaksi sosial sebagai peristiwa saling mempengaruhi satu sama lain ketika dua orang atau lebih hadir bersama, mereka menciptakan suatu hasil satu sam lain atau berkomunikasi satu sama lain. Jadi dalam kasus interaksi, tindakan setiap orang bertujuan untuk mempengaruhi individu lain.
Pengertian Interaksi sosial menurut Bonner ( dalam Ali, 2004) merupakan suatu hubungan antara dua orang atau lebih individu, dimana kelakuan individu mempengaruhi, mengubah atau mempengaruhi individu lain atau sebaliknya.
Pengertian Interaksi sosial menurut beberapa ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa, interaksi adalah hubungan timbal balik anatara dua orang atau lebih, dan masing-masing orang yang terlibat di dalamnya memainkan peran secara aktif. Dalam interaksi juga lebih dari sekedar terjadi hubungan antara pihak- pihak yang terlibat melainkan terjadi saling mempengaruhi.


2.2 Sumber Interaksi Sosial
Sumber Interaksi Sosial adalah Proses interaksi sosial yang terjadi dalam masyarakat bersumber dari faktor imitasi, sugesti, simpati, identifikasi dan empati.
1.   Imitasi merupakan suatu tindakan sosial seseorang untuk meniru sikap, tindakan, atau tingkah laku dan penampilan fisik seseorang.
2.   Sugesti merupakan rangsangan, pengaruh, atau stimulus yang diberikan seseorang kepada orang lain sehingga ia melaksanakan apa yang disugestikan tanpa berfikir rasional.
3.   Simpati merupakan suatu sikap seseorang yang merasa tertarik kepada orang lain karena penampilan,kebijaksanaan atau pola pikirnya sesuai dengan nilai-nilai yang dianut oleh orang yang menaruh simpati.
4.   Identifikasi merupakan keinginan sama atau identik bahkan serupa dengan orang lain yang ditiru (idolanya)
5.    Empati merupakan proses ikut serta merasakan sesuatu yang dialami oleh orang lain. Proses empati biasanya ikut serta merasakan penderitaan orang lain.
Jika proses interaksi sosial tidak terjadi secara maksimal akan menyebabkan terjadinya kehidupan yang terasing. Faktor yang menyebabkan kehidupan terasing misalnya sengaja dikucilkan dari lingkungannya, mengalami cacat, pengaruh perbedaan ras dan perbedaan budaya.

2.3 Syarat Interaksi Sosial
Syarat terjadinya interaksi sosial terdiri atas kontak sosial dan komunikasi sosial. Kontak sosial tidak hanya dengan bersentuhan fisik. Dengan perkembangan tehnologi manusia dapat berhubungan tanpa bersentuhan, misalnya melalui telepon, telegrap dan lain-lain. Komunikasi dapat diartikan jika seseorang dapat memberi arti pada perilaku orang lain atau perasaan-perasaan yang ingin disampaikan oleh orang tersebut.
Ada tiga tahap penting dalam proses komunikasi. Ketiga tahap tersebut adalah sebagai berikut.
·   Encoding
Pada tahap ini, gagasan atau program yang akan dikomunikasikan diwujudkan dalam kalimat atau gambar. Dalam tahap ini, komunikator harus memilih kata, istilah, kalimat, dan gambar yang mudah dipahami oleh komunikan. Komunikator harus menghindari penggunaan kode-kode yang membingungkan komunikan.
§ Penyampaian
Pada tahap ini, istilah atau gagasan yang sudah diwujudkan dalam bentuk kalimat dan gambar disampaikan. Penyampaian dapat berupa lisan, tulisan, dan gabungan dari keduanya.
§ Decoding
Pada tahap ini dilakukan proses mencerna dan memahami kalimat serta gambar yang diterima menurut pengalaman yang dimiliki.

2.4 Persepsi Sosial
Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi aksi dan reaksi dalam situasi sosial adalah persepsi sosial. Persepsi Sosial sebenarnya adalah kesadaran individu akan adanya orang lain atau perilaku orang lain yang terjadi disekitarnya.
Terjadinya persepsi sosial seperti ini, bila kita bertemu seseorang yang belum kita kenal kita dihadapkan pada banyak sekali informasi, yaitu: rait wajahnya, penampilan fisiknya, caranya berpakaian, caranya berbicara, berjalan, memandang orang lain, berjabat tangan, nada suaranya, dan petunjuk lainnya. Selanjutnya sama dengan proses persepsi dan pengolahan informasi yang terjadi dalam diri kita, tidak semua informasi tersebut mendapat perhatian yang sama. Hanya informasi tertentu yang kita perhatikan untuk menjelaskan ransang. Proses ini disebut pembentukan kesan (impression formation). Apa saja yang mempengaruhi pembentukan kesan ini?
a.    Stereotip
Pandangan kita tentang ciri-ciri tngkah laku dari sekelompok orang tertentu, entah itu kelompok kelas ekonomi, jenis kelamin, etnis, dan lain-lain, sangat mempengaruhi kesan pertama kita. Kalau kita bertemu seorang kenalan baru yang kebetulan seorang Batak, maka gambaran streotip tentang ciri-ciri perilaku orang Batak merupakan salah satu sumber informasi yang kita pakai untuk menilai kenalan tersebut.
b.   Persepsi diri
Pandangan kita terhadap diri kita sendiri ternyata juga sangat mempengaruhi pembentukan kesan pertama kitaOrang asing yang dianggap mempunyai banyak ciri yang sama dengan kita akan memberikan kesan yang amat berbeda dibanding seorang asing yang sama sekali berbeda dari kita.
c.    Sikon yang ada (setting)
Bila kita bertemu seorang yang tidak kita kenal di sebuah lorong gelap, penilaian kita terhadap orang itu cenderung negatif, apalagi kalau kita sedang ketakutan.
d.      Ciri-ciri yang ada dalam diri orang itu
Daya tarik seseorang misalnya jelas sangat mempengaruhi kesan pertama. Disamping itu, ciri-ciri perilaku yang sesuai dengan suatu trait yang dihargai oleh masyarakat umum (misalnya: sopan santun, lemah-lembut).
e.    Atribusi
Bila kesan pertama terbentuk, maka kita akan menerapkan penilaian itu pada pribadi kenalan baru kita tadi.

2.5  Kecerdasan Interpersonal
Howard Gardner (1993) mengemukakan bahwa kecerdasan seseorang meliputi unsur-unsur kecerdasan matematika logika, kecerdasan bahasa, kecerdasan musikal, kecerdasan visual spasial, kecerdasan kinestetik, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, dan kecerdasan naturalis.
Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan untuk mengamati dan mengerti maksud, motivasi dan perasaan orang lain. Peka pada ekpresi wajah, suara dan gerakan tubuh orang lain dan ia mampu memberikan respon secara efektif dalam berkomunikasi. Kecerdasan  interpersonal juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang berlangsung antar dua pribadi, mencirikan proses-proses yang timbul sebagai suatu hasil dari interaksi individu dengan individu lainnya.
Kecerdasan Interpersonal ini juga sering disebut sebagai kecerdasan sosial, selain kemampuan menjalin persahabatan yang akrab dengan teman, juga mencakup kemampuan seperti memimpin, mengorganisir, menangani perselisihan antarteman, memperoleh simpati dari peserta didik yang lain, dan sebagainya.

2.6 Daya Tarik Interpersonal
Apa yang menyebabkan individu tertarik untuk terus melanjutkan hubungan dengan seseorang? Apa yang menyebabkan seseorang tidak menyukai orang lain dan membatasi hubungan dengan seseorang? Pertanyaan-pertanyaan seperti ini berusaha dijawab oleh para psikolog dalam berbagai penelitian di bidang interpersonal attraction (daya tarik antar pribadi)
Menurut Baron dan Byrne daya tarik interpersonal merupakan evaluasi seseorang terhadap oranglain secara positif maupun negatif. Ada dua pendekatan yang menjelaskan terjadinya peristiwa ini. Pendekatan pertama mendasarkan teorinya pada aspek-aspke belajar (reinforcement)
Pendekatan kognitif, seperti yang dilakukan oleh Fritz Heider dan Theodore Newcomb mendasarkan formulasi teorinya pada hubungan antara Pribadi-Oranglain-Objek atau Person-othe Object ( P – O – X ). Mereka menyatakan bahwa evaluasi kita terhadap segala hal, termasuk orang lain, didasarkan pada perasaan postif atau negatif yang sedang kita alami saat itu. Secara ringkas teori ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.   Setiap stimulus dapat diidentifikasi sebagai suatu ganjaran atau hukuman. Kita belajar untuk berperilaku guna mendapat ganjaran dan sedapat mungkin menghindari hukuman.
2.   Stimulus yang merupakan ganjaran menimbulkan perasaan positif dan yang merupakan hukuman menimbulkan perasaan negatif. Perasaan ini merupakan suatu kontinum dari ekstrim positif sampai ekstrim negatif.
3.   Evaluasi terhadap stimulus tertentu sebagai baik atau buruk, menyenangkan atau tidak menyenangkan tergantung dari perasaan yang ditimbulkannya, negatif atau positif. Kuatnya perasaan ini tercermin dari semakin baik/buruknya evaluasi kita.
4.   Melalui suatu proses conditioning sederhana, rangsang-rangsang yang netral bila dihubungkan dengan ganjaran dan hukuman akan mempunyai kapasitas untuk menimbulkan perasaan positif atau negatif, oleh karena itu ajan disukai atau tidak disukai. Bila rangsang itu adalah seorang individu, maka ia mengalami hal yang sama. Beberapa faktor yang mempengaruhi interpesonal attraction, adalah:
a.    Kesamaan sikap. Orang cenerung menyukai orang lain yang mempunyai sikap yang sama. Semakin besar kesamaannya, semakin kuat daya tariknya.
b.   Daya tarik fisik. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa daya tarik fisik sangat mempengaruhi kesan pertama.
c.    Respons afektif pada pihak orang lain. Perasaan orang lain terhadap kita ternyata mempunyai kekuatan yang cukup besar.
d.   Sikon yang ada. Diantaranya yang telah banyak diselidiki adalah jarak fisik.

2.7 Sikap dan Prasangka
Dibagian awal, sudah membahas masalah bagaimana seseorang bisa mempunyai kesan tertentu terhadap orang lain yang baru dikenalnya. Dalam kedua peristiwa ini, selalu terdapat suatu proses evaluatif terhadap perilaku orang lain.
Secara sangat sederhana, Crider menyatakan bahwa evaluasi positif maupun negatif terhadap orang, objek, peristiwa, atau ide-ide tertentu, sepeti yang terjadi dalam proses diatas, disebut sikap. Secara lebih terinci Baron, Byrne dan Kantowitz menyakan bahwa sikap adalah sekelompok perasaan, keyakinan, dan kecenderungan-kecenderungan berperilaku yang bersifat relatif tahan lama, atau isu tertentu. Dari kedua batasan diatas, kita sekaligus merinci komponen yang ada dalam suatu sikap:
1.      Komponen kognitif. Sikap melibatkan proses evaluatif, baik membandingkan, menganalisis, atau mendayagunakan pengetahuan yang ada untuk memerikan sesuatu rangsang
2.      Kompenen afektif. Sikap melibatkan perasaan senang dan tidak senang serta perasaan emosional lain sebagai akibat/hasil dari proses evaluatif yang dilakukan.
3.      Komponen perilaku. Sikap selalu diikuti pola perilaku tertentu. Ketidak cocokan perilaku seseorang dengan sikapnya (disebut disonansi sikap), akan menimbulkan berbagai masalah psikologis bagi individu yang bersangkutan sehingga ia akan berusaha mengubah sikapnya atau perilakunya.
Sikap yang melibatkan perasaan-perasaan negatif terhadap objek inilah yang biasa disebut sebagai prasangka.Sikap maupun prasangka merupakan hasil dari proses belajar. Proses belajar ini dapat terjadi karena pengalamannya sendiri dalam objek-objek sikapnya, tetapi juga dapat diperoleh karena orangtua atau masyarakat (termasuk sekolah) dan sumber-sumber lain (buku, film, dan lain-lain) mengajarkan fakta-fakta tertentu mengenai objek sikap tersebut. Oleh karena itu, usaha-usaha untuk mengubah sikap (terutama negatif) adpat dilakukan juga melalui proses belajar. Meskipun demikian, telah dibuktikan berkali-kali bahwa perubahan kognitif yang tidak disertai dengan perubahan afektif, tidak akan menghasilkan perubahan tingkah laku.

BAB III
PENUTUP
3.1 kesimpulan
Dari berbagai definisi mengenai interaksi sosial, persepsi sosial, desonansi sikap, dan lain-lain. Ternyata ada begitu banyak faktor yang dapat mempengaruhi berjalannya interaksi sosial. Namun interaksi sosial sangatlah penting dipahami oleh tiap individu, karena pada dasarnya manusia berkomunikasi adalah untuk mempengaruhi sesamanya. Entah untuk alasan didengar, dimengerti, atau apapun. Untuk itulah, interaksi yang baik dapat mempengaruhi maksud dan tujuan dari apa yang ingin kita sampaikan pada lawan bicara kita.
3.2 Saran
            Dari hasil makalah ini kita sebagai makhluk social harus lebih baik lagi berinteraksi dengan lingkungan, karena ini merupakan stu kesatuan yang sangat penting yang tidak dapat dipisahkan dari hidup kita. Kita tidak dapat hidup tanpa orang lain. Dan dalam  berinteraksi kita harus menetahui lawan dari bicarakita dan disesuaikan dengan kondisi maupaun keadaan yang ada.


DAFTAR PUSTAKA

Irwanto (2002). Psikologi Umum. Jakarta: Penerbit PT Prehallindo
Ali. 2004 .Interaksi antar Manusia. Jakarta: Penerbit Balai Pustaka
www.belajarpsikologi.com/pengertian-interaksi-sosial/dalam google.com, diunduh minggu,
27 mei 2012
www.anirani.blogspot.com dalam www.interaksi social, diunduh minggu, 27 mei 2012































Read More..